Bonsai adalah tanaman kerdil yang umumnya ditanam dalam pot dangkal. Secara
keseluruhan sebuah bonsai merupakan miniatur dari pohon tua yang agung
di alam bebas yang disempurnakan. Sampai saat ini seni Bonsai tetap
eksis dan telah berlangsung sepanjang ratusan tahun. Sebuah Master piece Bonsai dibuat dengan waktu yang cukup panjang dengan penanganan tingkat ketelitian yang tinggi.
Berdasarkan
pengalaman yang saya alami selama menggeluti seni Bonsai, ternyata
untuk mendapatkan bentuk Bonsai yang diharapkan seperti gaya Tegak lurus
(Formal upright), Tegak (Informal upright), Miring (Slanting), Setengah
menggantung (Semi cascade), Menggantung (cascade), Tertiup angin (Wind
swept) dan bentuk lainnya tidaklah semudah yang dibayangkan serta
membutuhkan waktu yang sangat lama disertai keseriusan menanganinya.
Dalam tenggang waktu tertentu segala kemungkinan bisa saja terjadi,
misalnya ada ranting yang patah saat pembentukan, bentuk tidak sesuai
dengan yang kita kehendaki, bonsai mati, dan lain sebagainya.
Mengingat
proses pembentukan yang sangat lama dan penanganannya yang intensif,
maka bagi para pencinta Bonsai dapat mengisi kebutuhannya dalam
membentuk dan menikmati Bonsai dengan cara lain yang intinya
mengaplikasikan kaidah-kaidah pembentukan Bonsai pada tanaman lain yang
bukan pohon untuk mendapatkan bentuk Bonsai yang diharapkan.
Bonsaikamang merupakan salah satu cara untuk memenuhi keinginan dan
harapan para pebonsai terutama bagi pemula yang intinya sebagai sarana
latihan “Perekayasaan” tanaman untuk menghasilkan sebuah arti ficial Bonsai.
Bonsaikamang
adalah tanaman hias bukan pohon yang dirangkai atau dibentuk dari
gabungan beberapa cabang atau ranting sedemikian rupa sehingga
menyerupai bentuk miniatur dari sebuah poho.
Uji coba pertama pembentukan Bonsaikamang menggunakan tanaman Krisderon (Spengerey), kemudian diaplikasikan ketanaman lain.
Tanaman
yang dapat dibentuk/dirangkai menjadi Bonsaikamang adalah semua jenis
tanaman yang berbatang banyak (rumpun) dengan ukuran batang, ranting
serta daun relatif kecil. Misalnya Krisderon (Spengerey Sp), Krokot
(Alternantera Sp), Suflier (Adianthum Sp), Taiwan beauty (Cuphea
Hyssopifolia), Rumput pagar (Baleria Sp), Melatih (Jasminum Sp),
Sablow/bayam merah (Iresine Sp), Kedondong laut (Nothophanax Sp),
Bugenfil (Bougainvillea Sp), Kembang sepatu (Hibiscus Sp), Rumput Swizz,
Puring, Pedilantus, Durantha, Hokiantea, beringin, kupalandak dan lain sebagainya.
Alat yang dibutuhkan antara lain : Kawat tembaga atau aluminium yang dilapisi tembaga, Gunting, Pemotong cabang, Tang dan Tali / benang katun.
Berikut
ini saya akan memperkenalkan cara membuat Bonsai kamang. Agar
memudahkan pembentukan, maka sebaiknya tanaman atau ranting terlebih
dahulu di stek dalam pot. Setelah tanaman tersebut hidup nomal dalam pot
baru dibentuk menjadi Bonsai Kamang. Dalam contoh ini menggunakan
tanaman Durantha.
Satukan
batang-batang bagian bawah tanaman, hingga bentuknya menyerupai batang
pohon. Eratkan sementara dengan tali atau benang katun agar bentuk
batang bisa dipertahankan sekaligus memudahkan pelilitan kawat.
Mula-mula
masukkan ujung kawat kedalam tanah hingga kokoh. Selanjutnya kawat
dililitkan pada batang yang telah dibentuk dengan sudut kurang lebih 30
derajad dengan jarak yang relatif sama. Kawat tidak boleh
terlalu longgar tetapi juga tidak boleh terlalu erat agar tidak melukai
kulit tanaman. Untuk menghindari sambungan kawat, maka kawat utama ini
sebaiknya cukup panjang agar ketika dililit bisa sampai kepuncak
tanaman.
Untuk
membentuk bakal cabang pertama. Misalnya: bakal cabang kearah kanan.
Ambilah/satukan beberapa cabang/ranting tanaman yang berada disebelah
kiri kemudian tarik atau bengkokkan serentak kearah kanan.(mendatar).
Ranting-ranting yang akan dilewati bakal cabang sebaiknya dipisahkan
terlebih dahulu menjadi dua bagian agar bakal cabang yang dibengkokkan
kekanan melewati tengahnya. Untuk membentuk bakal cabang kekiri lakukan
sebaliknya.
Setelah
bakal cabang kekanan terbentuk, satukan kembali ranting-ranting yang
dipisahkan tadi, kemudian lilit dengan kawat. Seterusnya lakukan hal
yang sama untuk bakal cabang berikutnya sampai semua bakal cabang yang
diinginkan terbentuk. Pada tahap ini batang pohon sudah berbentuk, namun
bakal cabang dan ranting-rantingnya belum beraturan.
Bentuklah
bakal cabang menjadi cabang dengan cara: ujung kawat terlebih dahulu
dikaitkan pada batang atau disisipkan diantara batang hingga kokoh,
kemudian lilitkan kecabang sejauh yang diinginkan. Lakukan hal yang sama
untuk cabang-cabang lainnya.
Setelah
semua cabang terbentuk. Potonglah atau buang ranting dan daun yang
tidak diperlukan, terutama ranting atau daun yang menonjol keluar
diantara batang dan cabang. Pemotongan ini agar bentuk batang dan cabang
terlihat jelas.
Bentuklah
batang dan cabang dengan cara membengkokkan kearah atas, bawah, samping
atau mendatar sehingga memberi kesan sebuah pohon yang indah.
Bonsaikamang
sangat mudah dibentuk. Tidak ada gaya yang mutlak diikuti, intinya
keindahan. Gaya yang digunakan bisa mengikuti gaya bonsai pada umumnya,
namun sebaiknya gunakan gaya Acak atau implementasikan gaya bebas dan
kembangkan sesuai dengan imajinasi dan kreatifitas anda.
Setelah
pembentukan batang, cabang dan ranting selesai secara keseluruhan,
pindahkan tanaman hasil kreasi ke wadah atau pot yang sesuai. Wadah
yang digunakan tanaman yang sudah berbentuk Bonsai kamang bisa
menggunakan pot yang umum digunakan tanaman hias atau menggunakan pot
ceper yang biasa digunakan untuk bonsai.
Kurang lebih dua bulan setelah terbentuk menjadi Bonsai Kamang, tampilannya menjadi seperti gambar di bawah ini.
Beberapa hasil karyah Bonsai Kamang
Tanaman yang dirangkai, dibentuk dan
dikembangkan pada umumnya ranting-ranting tanaman bekas ditebang yang
sering kurang diperhatikan /dimanfaatkan oleh masyarakat pencinta
tanaman hias dan bonsai. Setelah dirangkai, dibentuk dan dikembangkan
ternyata menampilkan suatu karyah seni tanaman hias yang memiliki nilai
seni, keindahan tersendiri, seperti ada berkat yang indah muncul dari
hasil karyah tersebut.
Melalui karya seni tanaman hias Bonsai
kamang terkandung maksud menarik minat serta memotivasi kaum perempuan
untuk tertarik dan mau mencintai Bonsai. Sebab berdasarkan pengamatan,
pengalaman dan evaluasi selama ini bahwa Pebonsai di Indonesia bahkan
di seluruh dunia kecuali di India pada umumnya didominasi oleh kaum
laki-laki.
Berdasarkan pengalaman ketika memberikan pelatihan di berbagai tempat,
ternyata Bonsaikamang sangat menarik bagi para peserta, mudah
dipelajari, mudah dipraktekkan dan pembentukannya dapat dilaksanakan
oleh hampir semua lapisan masyarakat termasuk kaum perempuan/Ibu-ibu,
mahasiswa dan anak usia sekolah.
Secara pribadi saya sangat bersyukur karena hasil
karyah tanaman hias Bonsai kamang mendapat respons positif dari berbagai
pihak seperti Bonsai in Asia Guide Book, National Bonsai Foundation, Bonsai Talk, Mistral Bonsai, entreprise specialisee en bonsai, LIENS D’INTERETS yang memasukkan Bonsaikamang sebagai salah satu link di web mereka. Khusus untuk Bonsai in Asia Guide Book
memasukkan Bonsai kamang sebagai salah satu produk Indonesia. Respons
positif juga datang dari salah satu Stasiun Televisi Nasional “TRANS7”
yang sudah berkenan meliput cara membuat Tanaman Hias Bonsai kamang dan
sudah ditayangkan dalam acara “Cita-citaku”.
Bagi teman-teman kompasianer atau siapa saja yang
tertarik dan ingin mengembangkan kreatifitas melalui tanaman hias
disilahkan untuk mencobanya. Semoga berhasil.
Sumber: http://green.kompasiana.com/penghijauan/2012/06/01/cara-membuat-bonsai-kamang-467570.html
0 komentar:
Posting Komentar